PT PIL Diapresiasi Dirjen PDSPKP Soal Challenge, Suresh: Kami Akan Buat Grand Desain

- 11 Oktober 2023, 21:43 WIB
Dirut PT Pindad Internasional Logistic (PIL ), Suresh Ferdian, (kiri), bersama Dirjen PDSPKP (Budi Sulistyo) (kanan) usai rapat membahas logistik Eskpor ikan segar ke mancanegara.
Dirut PT Pindad Internasional Logistic (PIL ), Suresh Ferdian, (kiri), bersama Dirjen PDSPKP (Budi Sulistyo) (kanan) usai rapat membahas logistik Eskpor ikan segar ke mancanegara. /Caca Cariwan
METROJABAR - PT Pindad Internasional Logistik (PT PIL) mendapatkan apresiasi dari Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo terkait challenge yang diberikannya untuk mengekspor ikan segar ke luar negeri.
 
Dirut PT PIL, Suresh Ferdian menyampaikan perasaan jajaran PT PIL sangat luar biasa, karena di luar ekspektasi mereka yang awalnya diprediksi dari Manado atau Denpasar, dan ternyata justru dari Ambon mengekspor ikannya.
 
"Bagi kami ya namanya tantangan harus direspon dengan baik. Jadi, kami iyakan dengan target 18 Desember 2023 sebagai hari nusantara dan launching besarnya 1 Januari 2024," katanya ditemui di lokasi, Rabu (11/10/2023).
 
Ambon, lanjutnya, harus telah dapat menjadi bandara ekspor yang sifatnya internasional. Suresh pun mengaku PT PIL akan mencoba bersinergi dengan beberapa pihak, seperti Kementerian Perhubungan udara, badan bea cukai, dan perusahaan-perusahaan processing.
 
"Kesiapan kami alhamdulillah per hari kemarin tandatangan kerjasama dengan persatuan perusahaan logistik Indonesia berbagai armada laut dan darat sudah lengkap, serta kerjasama juga dengan Lion dan rimbun untuk armada udaranya," katanya seraya menegaskan paling tidak mereka sudah persiapan dalam hal tersebut.

Disinggung mengenai strategi untuk ekspor ikan di zona tiga, Suresh mengatakan dengan telah bekerjasama dengan PPLI, maka mereka akan membuat grand desain atau semacam visibilitas study untuk melihat apa yang lebih baik. Terlebih, masih ada dua bulan untuk mereka membuat rencana secara makro dan bersama-sama dari hal kecil sampai teknisnya dengan perusahaan yang telah bergabung dengan PT PIL.
 
"Terpenting sih ada grand desain dan visibilitas study, sehingga para pelaku usaha ekspor atau nelayan tak kesulitan. Jadi, daripada dijual tak jelas ya lebih baik dikirim langsung dari Ambon. Apalagi, sumber ikan dari Ambon dan sekitarnya sangatlah besar," katanya.
 
Masalah kesegaran dari produknya dalam hal ini ikan tersebut, Suresh menegaskan pihaknya optimis ikan akan tetap segar meski dikirim ke luar negeri.
 
"Memang kami belum pernah lakukan ini. Tapi, kalau enggak dicoba enggak akan tahu. Jika ekspor ikan hidup kami sudah sering, semisal kerapu dan ikan hias ke Cina dan Amerika Serikat, juga Abu Dhabi. Lalu, kalau yang sekarang itu ikan tuna yang bisa hidup selama 9 jam, maka tantangan kami dari Ambon ke Cina bisa karena memakan hanya lima jam," katanya.
 
Berikutnya, Suresh menegaskan PT PIL akan membuka cabang tentunya di wilayah Ambon sebagai tempat komplain, lantaran tak mungkin jika harus mengkomplain ke Bandung.
 
"Ya mungkin diawali kantor kecil namun representatif atau bisa saja langsung besar, kami belum tahu. Yang jelas, kami rencanakan wajib punya tempat di sana. Intinya, keinginan KKP begitu mulia yakni menaikkan potensi ekspor ikan ke luar negeri, lalu dari sisi nelayan dengan kebijakan KKP dan PT PIL bisa mempermudah proses ini dalam membuka bandara Ambon secara Internasional," ujarnya.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan modeling di Indonesia bagian timur tepatnya zona 3, dengan jenis ikannya ialah tuna, cakalang, tongkol, dan lainnya.
 
Ikan-ikan itu akan dikirimkan ke negara Cina, Jepang, Taiwan, dan Hongkong. Mereka berharap logistik ini menjadi upaya titik baru pelabuhan bandara ekspor Ambon yang mendekatkan hasil tangkapan fresh bisa terolah.
 
"Kami tegaskan untuk memperhatikan kualitas dan standart yanh akan diterima negara importirnya. Jadi, pengirim harus ikuti standarisasinya guna memenuhi apa-apa saja kebijakan dari negara importir supaya berjalan baik dan lancar," katanya.
 
Pertemuan PT PIL dengan Dirjen PDSPKP
Pertemuan PT PIL dengan Dirjen PDSPKP
Budi juga menyebutkan dalam pertemuan tadi membahas pengoptimalan layanan logistik yang efisien. PT PIL, katanya menawarkan beberapa alternatif dalam membuat layanan logistik perikanan, salahsatunya melalui udara.
 
"Kami harap ini menjadi langkah bagus dalam meningkatkan daya saing produk perikanan dan didukung dengan sistem logistik yang sangat bagus, terutama di Indonesia bagian timur. Sehingga masing-masing zona diperkuat oleh sistem logistiknya," katanya.(*)

Editor: Caca Cariwan, SE


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah