Ketum PAN Sindir Partai yang Ingin Merapat ke Koalisi Presiden: Kemarin Saya Dukung Prabowo Dicap Murtad

- 5 Mei 2024, 09:32 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Metrojabar/ Guntur
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Metrojabar/ Guntur /

METROJABAR - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyindir partai yang ingin merapat ke koalisi Presiden terpilih Prabowo Subianto padahal tak mendukungnya pada Pilpres 2024.

Zulhas mengungkit pernah dicap murtad ketika ikut mendukung Prabowo sebagai capres bersama Golkar dan Gerindra sebelum pendaftaran KPU dibuka.

"Kita biasa aja itu, kalau sudah kelar pemilu ya sudah, dan itu memberi pelajaran kepada masyarakat ya," kata Zulhas kepada wartawan di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).

Zulhas kemudian mengungkit langkah politik partainya disebut pengkhianat koalisi saat mendukung Prabowo di Pilpres 2019 namun menyatakan bergabung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia enggan membeberkan partai mana detailnya yang memberi cap negatif tersebut.

"Dulu saya dukung Prabowo katanya anu, pengkhianat, murtad, gitu. Ada tuh yang ngomong begitu, tapi kan sekarang yang dukung itu gabung," ujarnya.

"Ya pokoknya (yang sudah) gabung aja. Jadi politik biasa gitu. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat berpolitik itu biasa aja jangan baperan, ya, kan. Dulu saya kan dukung Pak Prabowo, gabung Pak Jokowi, gitu. Sekarang yang dukung yang lain gabung sama Pak Prabowo, kan biasa aja gitu," tambahnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) itu pun berpesan kepada masyarakat agar tak merespons perbedaan di pilpres secara berlebihan.

"Jadi ini juga kan memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa memilih pilpres itu jangan sampai terus bawa hati, sampai sakit, sampai musuhan, sampai mengatakan orang murtad segala. Biasa aja," katanya.

“Kalau di politik itu sudah biasa, saling menjatuhkan. Kita tidak boleh terlalu baper di politik,” tambahnya.***

Editor: Guntur Putra Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah