Sementara itu, saat menyampaikan pidatonya, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa republik Islam tersebut menggunakan hak bawaannya untuk membela diri.
"Dewan Keamanan... gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional," kata Iravani.
Oleh karena itu, Teheran tidak punya pilihan selain merespons, katanya, seraya menambahkan bahwa negaranya "tidak menginginkan eskalasi atau perang," namun akan merespons ancaman atau agresi apa pun.
Dia juga mengecam Israel, meminta DK PBB memikul tanggung jawabnya.
"Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Iravani.
Baca Juga: Curanmor di IBC Garut Digagalkan Juru Parkir Teriak Maling
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan telepon dengan presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (16/4/2024). Keduanya membahas "tindakan pembalasan yang diambil oleh Iran" menyusul setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Dalam panggilan tersebut, Putin mendesak mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru, yang akan berdampak buruk bagi Timur Tengah.
Putin, dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan Iran, mengatakan akar penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah konflik Israel-Palestina yang terus berlanjut.