Network
METROJABAR - Salah satu manfaat utama dari Paspor Elektronik adalah peningkatan keamanan. Teknologi chip yang tertanam di dalamnya membuatnya lebih sulit untuk dipalsukan. Ini membantu mengurangi risiko identitas palsu dan penipuan di perbatasan. Pihak berwenang dapat dengan cepat memverifikasi data pemilik paspor dengan hanya memindai chip elektronik yang ada dalam paspor.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung Agung Pramono melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Fitra Izhary menjelaskan mengenai pengertian Imigrasi dan paspor, jenis-jenis paspor, kelebihan paspor elektronik, biaya PNBP paspor, hingga cara daftar online M-paspor.
Fitra Azharry mengatakan, bahwa Paspor elektronik merupakan jenis paspor yang dilengkapi dengan teknologi keamanan yang memiliki tambahan chip elektronik yang dengan tambahan fitur pengenalan wajah dan sidik jari, jelasnya.
"Selain kemudahan dalam pemeriksaan keimigrasian di Bandara, pemegang E-Paspor bisa mendapatkan bebas visa terkhususnya Negara Jepang dengan melakukan registrasi di di Kantor Perwakilan Negara Jepang," ucapnya
Dirinya menambahkan, E-paspor juga memberikan kemudahan dalam proses perjalanan. Pemilik paspor elektronik dapat menggunakan layanan pintu masuk khusus/ AutoGate di banyak bandara di seluruh dunia. Ini memungkinkan mereka untuk melewati pemeriksaan perbatasan dengan lebih cepat dan mudah, papar Fitra Izharry.
" Saat ini sudah ada penambahankuota e- paspor di kantor Imigrasi Bandung, dari yang sebelumnya per hari hanya 40 kuota, kini bertambah menjadi 150 kuota," ucap Kasi Lantaskim
Kasi Lantaskim Fitra menjelaskan bahwa e-paspor sudah bisa diajukan di Unit Layanan Paspor ( ULP) yang berada di Miko Mall Jalan Kopo Raya Kota Bandung.
" Penambahan jumlah kuota ini dikarenakan antusias masyarakat dalam pengajuan paspor sangat tinggi, Sehingga ada penambahan kuota melalui sistem aplikasi M- Paspor," ucap Fitra
Fitra Izharry menghimbau kepada masyarakat yang hendak mengajukan e- paspor dapat memantau ketersediaan kuota melalui media sosial Kanim Bandung, tutur Kasi Lantaskim Fitra Izharry ***
