Penjabat Bupati Garut Ajak Warga Persiapkan Diri Hadapi Ramadan dengan Manajemen Taqwa

- 11 Maret 2024, 20:36 WIB
PJ Bupati Garut menghadiri kuliah subuh di Mesjid Al-Djamhari Muhammadiyah Lio,Garut Kota
PJ Bupati Garut menghadiri kuliah subuh di Mesjid Al-Djamhari Muhammadiyah Lio,Garut Kota /Agus Kusmayadi /Metro Jabar

METROJABAR - Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, turut serta dalam acara Paket Ramadan dan Kuliah Shubuh 1445 Hijriah Tahun 2024 di Masjid Al Djamhari Muhammadiyah Lio, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada Senin (11/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Barnas menyampaikan materi kuliah shubuh mengenai manajemen taqwa, mengutip pesan dalam surat Al Baqarah ayat 183 terkait pentingnya manajemen taqwa dalam bulan suci Ramadan. Ia menegaskan bahwa Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk mengelola taqwa.

Menurutnya, manajemen taqwa mengharuskan seseorang merencanakan diri saat memasuki bulan suci Ramadan yang perlu dipersiapkan dalam rangka menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

_"Naon_ direncanakan dalam diri kita? Jadi artinya kita itu akan melaksanakan puasa satu bulan penuh ya," ucap Barnas.

Selain ibadah puasa, Barnas menekankan pentingnya meningkatkan ibadah lainnya, serta persiapan jiwa serta raga selama Ramadan

"Padahal sebetulnya Ramadan itu adalah bulan yang penuh rahmat, yang bisa kita melakukan berbagai aktivitas, yang tadinya _ngaosna_ (mengajinya) salembar jadi dua atau tiga lembar. Yang tadinya shalat sunnah saja, kita tambah dengan shalat lainnya. Nah itu namanya perencanaan," katanya.

Selain menentukan perencanaan ibadah, sebelum bulan Ramadan juga sangat penting mempersiapkan diri agar hati tetap bersih. Barnas mengatakan, bahwa jangan sampai pada saat melaksanakan ibadah di bulan Ramadan nanti, hati masih kotor dengan hal-hal yang tidak baik.

"Jadi harus bersih dulu, silaturahmi, memohon ampun, _ngadoakeun_ (mendoakan) orang tua, ngadoakeun pimpinanana, ngadoakeun keluarga, dan juga mendoakan diri kita," katanya.

Barnas menekankan, pada saat Ramadan nanti harus melaksanakan aktivitas yang baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, dengan menunjukkan yang terbaik dalam hal beribadah.

"Jangan ada aktivitas yang gibah, jangan ada aktivitas yang tidak bermanfaat bagi kita, buat keluarga, dan tentu untuk masyarakat. Jadi artinya bahwa apa yang kita lakukan betul-betul ibadah yang terbaik," katanya.

Halaman:

Editor: Agus Kusmayadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah