METROJABAR - Alasan Putra Shin Tae-yong (STY), Shin Jae-won, lebih mendukung Indonesia ketimbang Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024. Hal itu diutarakannya di jejaring media sosial.
Pelatih timnas U-23 Shin Tae-yong jadi sorotan jelang laga Korea Selatan vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Pelatih 53 tahun itu akan menghadapi mantan tim asuhannya sekaligus negara kelahirannya,
Ini menjadi pertandingan pertama STY menghadapi Korea Selatan dalam karier kepelatihan. Dia juga bakal bentrok dengan mantan rekan setimnya di tim nasional, Hwang Sun-hong, yang membesut Korea Selatan U-23.
Baca Juga: Sepakbola Indonesia buat Sejarah Baru Lolos ke Babak 8 Besar Piala Asia U-23
Media-media Korea Selatan menggambarkan duel kontra Indonesia sebagai 'Jembatan Tunggal ke Paris'. Taeguk Warriors dan Timnas Indonesia U-23 harus saling bunuh demi tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Seperti diketahui, tiga tim teratas Piala Asia U-23 akan mendapat tiket otomatis ke Olimpiade. Sementara itu, tim peringkat empat akan menjalani play-off kontra wakil Afrika (Guinea) untuk menuju Paris 2024.
Korea Selatan mengincar rekor lolos ke Olimpiade untuk yang kesepuluh kalinya secara beruntun. Sementara itu, Indonesia belum pernah lolos lagi ke pesta olahraga terbesar dunia itu sejak debut pada 1956 di Melbourne.
Baca Juga: Prabowo Subianto Disambut Jajaran Pengurus DPP PKB saat Berkunjung Cak Imin Titip 8 Agenda
Shin Tae-yong dihadapkan pada situasi yang cukup sulit. Dia wajib memadamkan mimpi Korea Selatan memecahkan rekor Olimpiade demi mengantarkan Indonesia ke Paris 2024.
Situasi dilematis turut dirasakan putra STY, Shin Jae-won. Pemain Seongnam FC itu mengaku tak ingin melihat kedua negara saling bunuh di Piala AFC U-23.
Pada akhirnya Shin Jae-won lebih memilih mendukung ayahnya ketimbang negaranya. Di satu sisi, dia juga meminta masyarakat Korea Selatan untuk terus mendukung Taeguk Warriors.
"Saya tak ingin bertemu di perempatfinal, tapi kami ternyata melakukannya. Saya adalah warga negara Republik Korea, tapi kali ini saya akan mendukung ayah saya," tulis Shin Jae-won di Insta Story, Selasa (23/4/2024).
"Semuanya, tolong dukung dukung Republik Korea. Ayo, Indonesia!" pintanya kepada masyarakat Korea Selatan.
Shin Tae-yong Menginginkan Duel Indonesia vs Korsel di Final
Indonesia vs Korsel bertanding di Abdullah bin Khalifah Stadium, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Pertemuan ini bukan yang diinginkan Shin Tae-yong karena sebelumnya berharap bertemu Jepang.
Shin Tae-yong lebih mau bertemu Korea Selatan di final. Jika situasi itu terjadi, Indonesia dan Korea Selatan sama-sama mengantongi tiket ke Olimpiade Paris 2024
"Seperti apa yang saya sampaikan ke media Korea Selatan. Sejujurnya lebih mau bertemu Jepang, bertemu Korea Selatan itu di final saja supaya bisa sama-sama lolos ke Olimpiade," kata Shin Tae-yong di Doha, Qatar.
"Namun, pertandingan tidak bisa semaunya kita, tidak bisa menentukan hasilnya. Jadi, tetap kami bakal kerja keras persiapan lawan Korea Selatan nanti," sambungnya.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Desa Sukamaju Kabupaten Bandung Rusak Akibat Terjangan Angin Puting Beliung
Shin Tae-yong mengaku mengenal baik seperti apa Korea Selatan bermain. Dia juga menyinggung keuntungan waktu istirahat Rizky Ridho cs yang lebih banyak daripada lawan.
"Kami lebih tenang karena punya istirahat lebih banyak satu hari daripada lawan nanti. Saya juga tahu lawannya seperti apa," pria asal Korea Selatan itu menjelaskan.
Pelatih Shin Tae-yong Mengakui Perasaannya Berat Harus Menghadapi Negaranya Sendiri
Pelatih tim nasional Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengakui perasaannya berat karena harus menghadapi negaranya sendiri, saat Tim Garuda Muda akan bertemu Korea Selatan (Korsel) di perempat final Piala Asia U-23 2024, Kamis (25/4) malam setempat atau Jumat dini hari WIB.
Sebenarnya Shin sudah pernah membawa timnas Indonesia U-19 menghadapi Korsel pada pertandingan uji coba beberapa tahun lalu. Namun kali ini, tim asuhannya akan memainkan pertandingan hidup-mati yang berpengaruh terhadap langkah selanjutnya timnas Indonesia.
“Ini adalah pengalaman pertama saya untuk bermain melawan negara saya sendiri, dan sejujurnya ini sulit bagi saya. Jika saya tidak pernah melatih timnas Korea Selatan, mungkin tidak sesulit ini,” kata Shin pada konferensi pers sebelum pertandingan, dipantau dari Jakarta, Rabu.
“Saya melatih timnas U-23, U-20, dan senior Korsel. Saya hanya memikirkan menyanyikan lagu kebangsaan bersama pemain Korsel lainnya, saat itu saya melakukan yang terbaik untuk melawan negara lain bersama timnas Korsel. Maka ini benar-benar berat bagi saya,” tambahnya.
Baca Juga: Curanmor di Limbangan Garut Babak Belur Dihajar Warga
Sebelum berakhirnya fase Grup B, Shin berharap tim asuhannya yang lolos ke perempat final sebagai tim peringkat kedua Grup A akan bertemu Jepang yang diperkirakan akan menjadi juara grup. Namun Korsel kemudian lolos sebagai juara Grup B untuk ditantang Indonesia.
“Mengenai perasaan saya, pelatih mereka (Hwan Sung-hon) dan juga Korsel adalah negara saya sendiri. Saya hanya ingin bertemu negara saya di final, itulah yang saya pikirkan sebelum kompetisi. Tapi itu tidak terjadi, maka perasaan saya berat, tidak benar-benar gembira, tapi olahraga adalah olahraga, pertandingan adalah pertandingan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok,” yakin Shin.***