AS sahkan RUU, 95 miliar dolar Bantuan untuk Tiga Negara Mitranya

- 25 April 2024, 00:11 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.Metrojabar/Guntur
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.Metrojabar/Guntur /

METROJABAR - Senat Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat menyetujui rancangan undang-undang (RUU) paket bantuan luar negeri senilai 95 miliar dolar AS untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.

RUU tersebut disahkan menyusul pemungutan suara dengan hasil 79-18 yang akan mengirim dokumen itu ke meja Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.

Biden mengatakan dia akan meneken RUU tersebut menjadi undang-undang segera setelah paket bantuan setara Rp1.500 triliun tersebut sampai di mejanya pada Rabu.

"Kebutuhan ini sangat mendesak: bagi Ukraina, yang menghadapi pemboman tanpa henti dari Rusia," kata Biden.

"Bagi Israel, yang baru saja menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Iran; bagi para pengungsi dan mereka yang terkena dampak konflik dan bencana alam di seluruh dunia, termasuk di Gaza, Sudan dan Haiti.

"Dan bagi mitra-mitra kami yang mengupayakan keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik," kata Biden dalam pernyataan yang dirilis tak lama setelah Senat meloloskan RUU tersebut.

RUU tersebut mencakup lebih dari 60,8 miliar dolar AS untuk Ukraina; 26,6 miliar dolar AS untuk Israel; dan 8 miliar dolar AS untuk sekutu-sekutu AS di kawasan Indo-Pasifik untuk melawan China.

RUU itu juga akan memberikan hampir 9,1 miliar dolar AS untuk upaya kemanusiaan di Ukraina, Israel, dan Gaza.

RUU tersebut juga memerintahkan pemilik TikTok di China untuk menjual aplikasi media sosialnya atau berisiko dilarang digunakan di AS.

Sementara itu, Senator independen Bernie Sanders menyebut pengesahan RUU tersebut sebagai "hari yang kelam" di Senat AS.

"Saya memilih 'tidak' malam ini untuk paket bantuan luar negeri tersebut karena satu alasan sederhana: para pembayar pajak AS tidak boleh memberikan miliaran dolar lagi kepada pemerintahan ekstremis Netanyahu untuk melanjutkan perang yang menghancurkan terhadap warga Palestina," kata Sanders.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Ben Cardin menyebut pengesahan RUU tersebut sebagai "kemenangan besar bagi demokrasi dan persatuan internasional".

Akan tetapi, ia menambahkan bahwa dukungan tersebut datang "sangat terlambat karena kampanye partisan yang tidak henti-hentinya berupa penghalangan dan misinformasi."

"Hari ini, Senat mengirimkan pesan yang padu ke seluruh dunia: Amerika akan selalu membela demokrasi pada saat yang dibutuhkan," kata pemimpin mayoritas Senat AS Chuck Schumer jelang pemungutan suara terakhir di Senat.

Sebelumnya, sejumlah analis menyebut paket bantuan AS untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan itu bisa menjadi bumerang bagi rakyat Amerika karena memberikan beban yang terlalu besar kepada perekonomian negara adidaya itu di tengah sumber daya yang sudah terkuras.

Selain itu, bukannya memperkuat posisi Washington di mata sekutu-sekutunya, paket bantuan itu justru akan semakin mengisolasi Amerika Serikat di seluruh dunia, kata mantan analis CIA dan pendiri serta ketua Dewan Kepentingan Nasional Philip Giraldi.

Rezim korup Volodymyr Zelenskyy di Kiev, menurut Giraldi, tidak akan dapat menggunakan bantuan itu secara efektif dan akan mencuri, kehilangan, dan menyia-nyiakan sebagian besar dari paket tersebut.

Mengenai Taiwan, Giraldi memperingatkan bahwa alih-alih memperkuat Taipei, paket bantuan itu justru akan membebani dan menekan hubungan AS saat ini dengan Beijing.

Tindakan tersebut juga akan mengancam perang yang lebih luas di Timur Tengah karena akan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutu-sekutu ekstremisnya untuk menyerang.

Dibantu AS Presiden Ukraina Mengucapkan Terimakasih

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Presiden AS Joe Biden.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Presiden AS Joe Biden.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (24/4/2024) mengucapkan terima kasih kepada Senat Amerika Serikat yang menyetujui paket bantuan 61 miliar dollar AS (Rp 985,14 triliun) untuk negaranya. 

“Saya berterima kasih kepada Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer dan Pemimpin Partai Republik Mitch McConnell atas kepemimpinan kuat mereka dalam menyetujui undang-undang bipartisan ini, serta semua Senator AS di kedua kubu yang memberikan suara mendukungnya,” tulisnya di media sosial beberapa menit setelah RUU disahkan. 

AS adalah pendukung utama militer Ukraina dalam perang melawan Rusia, tetapi paket bantuan baru yang mencakup pasokan penting militer tersendat selama berbulan-bulan di Kongres. 

“Saya juga mengapresiasi dukungan Presiden Biden dan menantikan RUU tersebut segera ditandatangani, dan paket bantuan militer berikutnya sesuai keteguhan yang selalu saya lihat dalam negosiasi kami,” tambah Zelensky, dikutip dari kantor berita AFP.

China Peringatkan AS Adanya Mengalokasikan Rp130 triliun untuk Taiwan

Tensi ketegangan antara China dengan Amerika Serikat (AS) kembali meningkat. Beijing memperingatkan bahwa dukungan militer Washington untuk Taiwan hanya meningkatkan "risiko konflik" di sepanjang selat tersebut, menyusul keputusan Kongres AS yang mengalokasikan US$8 miliar atau sekitar Rp130 triliun dukungan militer untuk pulau tersebut.

"Saya ingin menekankan bahwa penguatan hubungan militer Amerika Serikat dan Taiwan tidak akan membawa keamanan bagi Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, dilansir AFP, Rabu (24/4/2024).

"Ini hanya akan meningkatkan ketegangan dan risiko konflik di Selat Taiwan, dan pada akhirnya akan menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri," tutur Wang.

Kongres AS memberikan persetujuan akhir pada Selasa malam untuk paket bantuan senilai US$95 miliar kepada sekutunya termasuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.

Presiden Taiwan yang baru menjabat, Lai Ching-te, mengatakan paket bantuan itu akan "memperkuat pencegahan terhadap otoritarianisme" dan "menjaga perdamaian".

Namun Beijing, yang menyatakan tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau itu, pada Rabu memperingatkan "tindakan tegas dan efektif untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorialnya".***

Editor: Guntur Putra Sutisna

Sumber: Penulis: Guntur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah